Pamekasan merupakan salah satu penghasil kripik terbuat dari singkong yang dikenal dengan nama kripik “tette”. Khususnya di Desa Toronan yang terbagi atas 4 Dusun, mayoritas masyarakatnya berpenghasilan singkong yang diolah untuk produksi kripik “tette”. Kripik “tette” merupakan sumber mata pencaharian masyarakat Desa Toronan. Salah satunya hasil karya KSM LESTARI yang di ketuai oleh Ibu Rusahamah. Hingga saat ini kripik “tette” tergabung dalam program PNPM-P2KP dan BKM Gotong Royong.
Dari hasil wawancara dan survey tim KKN kami, pemasaran Kripik “tette” ini dipasok ke pasar-pasar sekitar pamekasan bahkan sudah ada yang dipasarkan diluar pamekasan. Kripik “tette” ini sudah cukup popular dikalangan kuliner Madura.
Sistem penjualan kripik “tette” di jual dengan harga 6000 berdasarkan 1 ikat berisi 100 biji kripik. Bahan dasar pembuatan kripik “tette” menggunakan singkong putih dan singkong kuning. Ada beberapa warga yang produksi kripik “tette” dengan tambahan bumbu pelengkap sebagai penunjang rasa gurih dan berbeda dari pada kripik “tette” didaerah lain.
Proses pembuatan kripik “tette” cukup mudah bagi pemula yang ingin berwirausaha dibidang kripik “tette”. Awalnya singkong direbus hingga renyah, kemudian singkong tersebut di potong-potong sesuai selera selanjutnya singkong tersebut di tumbuk-tumbuk dan dicetak hingga menipis dan dijemur sampai kering.
Pembuat kripik “tette” ini di dominasi oleh para ibu rumah tangga. Sampai saat ini masyarakat Desa Toronan semakin berkembang dalam produksi kripik “tette” walaupun diluar sana masih banyak produksi kripik “tette” didaerah lain.
*) Oleh Dita Rahmawati
KKN UTM 2012 Kel. 27
0 komentar:
Posting Komentar