Air terjun Plesteran terletak di kecamatan Pamekasan kab. Pamekasan, tepatnya di dusun tengah desa Toronan.
Awal mula pada zaman kerajaan Ronggo Sukowati masyarakat di desa toronan tidak mempunyai aliran air yang memadai atau mencukupi, sehingga masyarakat kesulitan untuk mengelola dan mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Hal ini memumnculkan pemikiran oleh orang Belanda untuk membuat waduk atau tanggul air di aliran sungai yang memisahkan desa toronan dan kowel dengan cara memberikan pembatas air agar pada waktu musim hujan dapat menyimpan air dan mengalirkannya secara reratur ketika musim kemarau tiba.
Adapun lapisan tanahya yang labil sehingga lambat laun tanah yang ada di bendungan tersebut menjadi ambruk dikarenakan lapisan tanah yang ada di bawah batu menjadi lembek dan ikut arus air yang mengakibatkan batu sebagai penahan air menjadi ambruk atau longsor sekitar kurang lebih 5 meter. Akhirnya terbentuklah pancuran air yang tinggi dan oleh masyarakat Toronan disebut air terjun Thurbu’gen yang diberikan oleh orang Belanda. Karena keseluruhan bendungan air terjun tersebut dibatasi batu dan semen yang kalu bahasa Maduranya dikenal dengan “Plesteran” (lapisan yang terbuat dari batu dan semen), sehingga sampai sekarang oleh masyarakat Madura umunya disebut air terjun Plesteran serta dikenal memiliki mitos bahwa aliran air itu dijaga oleh satu buaya putih, benar tidaknya msyarakat toronan tetap percaya pada mitos tersebut.
Pemandangan air terjun ini sangat indah dan alami ini sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata, sehingga banyak pengunjung yang datang untuk melihat dan berfoto bersama disana. Akan tetapi, tempat ini sempat ditutup disebabkan ada laporan dari warga sekitar air terjun yang sering melihat bahwa tempat tersebut dijadikan tempat untuk hal-hal yang bersifat negatif oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab, sehingga memungkinkan dapat merusak citra desa Toronan sebagai desa kawasan pondok pesantren. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya pengunjung yang datang kesana asalkan tidak bertujuan untuk hal-hal yang negatif.
*) Oleh Susilawati
KKN UTM 2012 Kelompok 27
*) Oleh Susilawati
KKN UTM 2012 Kelompok 27
0 komentar:
Posting Komentar