Pada umumnya masyarakat Desa Toronan mengolah singkong menjadi keripik singkong atau biasa disebut keripik “tette”. Dilihat dari sisi geografisnya, tanah di Desa Toronan cocok untuk ditanami tanaman singkong. Sehingga mayoritas penduduknya menanam singkong di lahan mereka masing-masing dalam setiap musimnya.
Dari pembuatan keripik “tette” tersebut terdapat limbah yang dihasilkan berupa kulit singkong. Kebanyakan masyarakat menggunakan kulit singkong tersebut untuk makanannya kambing. Selain itu, kulit singkong juga digunakan untuk kayu bakar setelah dikeringkan. Dilihat dari penggunaan kulit singkong tersebut yang kurang efektif dan efisien, maka terdapat alternatif baru yaitu dengan mengolah kullit singkong menjadi keripik seperti terlihat pada gambar di samping.
Untuk pengolahan kulit singkong menjadi keripik terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
1. Rendam singkong untuk beberapa menit.
2. Potonglah umbi singkong menjadi 2 atau 3 bagian
3. Cuci kulit dalam umbi singkong
4. Didihkan air dalam panci dan rebuslah selama 30 menit
5. Rendamlah kulit dalam umbi singkong yang sudah matang selama 30 menit atau cuci sampai 3x
6. Setelah selesai direbus bentuklah sesuai dengan selera
7. Lumuri kulit dalam umbi singkong dengan bumbu sesuai selera
8. Jemurlah kulit dalam umbi singkong kurang lebih 1 hari
9. Keripik kulit singkong siap digoreng
10. Keripik siap disajikan dan siap dibungkus
Dari alternatif di atas, maka masyarakat bisa menerapkannya agar lebih mengektifkan penggunaan kulit singkong. Selain itu, pembuatan keripik dari kulit singkong tersebut bisa menambah penghasilan masyarakat. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Toronan.
*) Oleh Jamilatun Nisa'
KKN UTM 2012 Kelompok 27
0 komentar:
Posting Komentar