Rabu, 01 Agustus 2012

SEJARAH TORONAN DAN RONGGOSUKOWATI

Desa Toronan adalah salah satu desa yang termasuk dalam kecamatan Pamekasan kabupaten Pamekasan. Desa yang berbatasan langsung dengan dua kelurahan yakni Kowel, dan Larangan Badung  ini memiliki luas 697728 m2. Kelurahan ini memiliki empat dusun yakni dusun Toronan Utara 1, Toronan Utara 2, Toronan Tengah, dan Toronan Selatan. Kelurahan Toronan ini berjarak sekitar 5 km dari pusat kota dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi. Secara akses kelurahan ini tidak dilalui oleh kendaraan umum karena letaknya masuk ke bagian dalam desa.
Nama desa Toronan sendiri ternyata memiliki arti tersendiri. Jika dilihat secara geografis desa Toronan ini memang terletak di perbukitan yang menyebabkannya memiliki beberapa “toronan” atau “turunan” pada beberapa bagian jalan desanya. Namun ternyata terlepas dari fakta tersebut Toronan memiliki sejarah yang lebih menarik untuk dikaji. Sejarah desa Toronan ini sendiri ternyata tidak terlepas dari sejarah besar kabupaten Pamekasan pada jaman dahulu dan dan ratu besarnya yakni Ronggosukowati.
Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Nama Pamekasan sendiri baru dikenal  pada sepertiga abad ke 16, ketika Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari kraton Labangan Daja ke kraton Mandilaras. Memang belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan sehinga terjadi perubahan nama wilayah ini. Diperkirakan Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura dan Sumenep, yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268 oleh Kertanegara.
. Setelah pangeran Lendhu wafat, hampir seluruh rakyat pamekasan sudah memeluk islam. Pangeran Ronggosukowati naik tahta pada tahun 1530. Setelah sebelumnya dikuasai oleh keturunan majapahit pamekasan resmi menjadi kerajaan islam.Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Ronggosukowati merekontruksi kota Pamekasan hingga setaraf dengan kota-kota yang lain.
Sebagai salah satu bagian dari sejarah itu, pangeran Ronggosukowati memiliki banyak keturunan yang tersebar di Madura khususnya pamekasan. Sebagai penguasa besar pada jaman itu Ronggosukowati mewariskan berbagai wilayah kepada keturunannya itu. Salah satunya adalah daerah yang kini dikenal dengan sebutan Toronan. Jadi nama Toronan artinya adalah tanah yang diturunkan atau tanah yang diwariskan pada keturunannya.
 Daerah Toronan yang diturunkan kepada keturunannya atau yang disebut Mardikan Ini tidak termasuk kepada tanah pemerintah awalnya. Sebagai tanah warisan secara adat tanah di daerah ini menjadi hak milik keturunan Ronggosukowati. Hingga saat ini keturunan yang disebut sebut sebagai Mardikan ini belum diketahui keberadaanya. Untuk menghindari persengketaan di masa depan, warga desa Toronan sekarang hampir semuanya telah mendaftarkan tanah mereka untuk mendapatkan sertifikat.
Selain itu kelurahan Toronan ini juga dahulunya adalah merupakan “Tanah Prabaan” atau tanah suci tempat orang-orang pergi berdoa atau bertapa. Dari awal statusnya sebagai tanah suci ini Toronan semakin dikuatkan kaitannya dengan eksistensi Ronggosukowati di pulau Madura. Meskipun belum ada bukti kuat mengenai hal ini, namun kisah tentang asal-mula nama desa Toronan ini telah tersebar luas di daerah Pamekasan dan dipercayai oleh warga desa Toronan sendiri.
Sebelum tahun 1945 ketika Indonesia menjadi republic, tanah di wilayah toronan ini masih termasuk ke dalam kerajaan di bawah kepemimopinan Ronggosukowati. Setiap tahun satiap masa panen masyarakat harus menyetorkan sebagian hasil panennya atau yang disebut upeti kepada keraton di pusat. Pada saat sekarang ini pajak di desa Toronan memiliki pajak terendah disbanding daerah lain. Setiap tahunnya desa Toronan ini harus membayar pajak sebesar 4,2 juta rupiah. Pajak tersebut telah ditanggung oleh kepala desa. Desa Toronan ini sering mendapat pengharagaan dari kecamatan karena selalu membayar pajak paling cepat.

*) Oleh : Ana Rahmawati
KKN UTM 2012 Kelompok 27

8 komentar:

Unknown mengatakan...

Di desa toronan ada sumber nyamplong sejarahnya gimana

Unknown mengatakan...

Sumber nyamplong

Unknown mengatakan...

Aq bangga jadi anak toronan,semoga semakin jaya desaku.

Unknown mengatakan...

Aq bangga jadi anak toronan,semoga semakin jaya desaku.

Unknown mengatakan...

Aq bangga jadi anak toronan,semoga semakin jaya desaku.

" ILMU WARISAN LELUHUR " mengatakan...

Pangeran ronggo Sukowati adalah kakek buyutku

Arohmoji mengatakan...

Ada yg tahu ttg silsilah Bujuk Toronan ?

iwan mengatakan...

saya dari toronan kereng

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India